DAERAH
PENANGKAPAN (FISHING GROUND)
Oleh
: Mukhtar, A.Pi, M.Si
Pengertian Daerah Penangkapan Ikan
Suatu
daerah perairan dimana ikan yang menjadi sasaran penangkapan tertangkap dalam
jumlah yang maksimal dan alat tangkap dapat dioperasikan serta ekonomis.
Suatu
wilayah perairan laut dapat dikatakan sebagai “daerah penangkapan ikan” apabila
terjadi interaksi antara sumberdaya ikan yang menjadi target penangkapan dengan
teknologi penangkapan ikan yang digunakan untuk menangkap ikan. Hal ini dapat
diterangkan bahwa walaupun pada suatu areal perairan terdapat sumberdaya ikan
yang menjadi target penangkapan tetapi alat tangkap tidak dapat dioperasikan
yang dikarenakan berbagai faktor, seperti antara lain keadaan cuaca, maka
kawasan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai daerah penangkapan ikan demikian
pula jika terjadi sebaliknya.
Sebab-Sebab Utama Jenis ikan berkumpul
disuatu daerah perairan:
a. Ikan-Ikan tersebut memiliki perairan yang
cocok untuk hidupnya.
b. Mencari makanan.
c. Mencari tempat yang sesuai untuk
pemijahannya maupun untuk perkembangan larvanya.
Karakteristik Daerah Penangkapan Ikan :
Kondisi-kondisi
yang perlu dijadikan acuan dalam menentukan daerah penangkapan ikan adalah
sebagai berikut :
a). Daerah tersebut
harus memiliki kondisi dimana ikan dengan mudahnya datang bersama-sama dalam
kelompoknya, dan tempat yang baik untuk dijadikan habitat ikan tersebut.
Kepadatan dari distribusi ikan tersebut berubah menurut musim, khususnya pada
ikan pelagis. Daerah yang sesuai untuk habitat ikan, oleh karena itu, secara
alamiah diketahui sebagai daerah penangkapan ikan. Kondisi yang diperlukan
sebagai daerah penangkapan ikan harus dimungkinkan dengan lingkungan yang
sesuai untuk kehidupan dan habitat ikan, dan juga melimpahnya makanan untuk
ikan. Tetapi ikan dapat dengan bebas memilih tempat tinggal dengan kehendak
mereka sendiri menurut keadaan dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat.
Oleh karena itu, jika mereka tinggal untuk waktu yang agak lebih panjang pada
suatu tempat tertentu, tempat tersebut akan menjadi daerah penangkapan ikan.
b). Daerah tersebut
harus merupakan tempat dimana mudah menggunakan peralatan penangkapan ikan bagi
nelayan. Umumnya perairan pantai yang bisa menjadi daerah penagkapan ikan
memiliki kaitan dengan kelimpahan makanan untuk ikan. Tetapi terkadang pada
perairan tersebut susah untuk dilakukan pengoperasian alat tangkap, khususnya
peralatan jaring karena keberadaan kerumunan bebatuan dan karang koral walaupun
itu sangat berpotensi menjadi pelabuhan. Terkadang tempat tersebut memiliki
arus yang menghanyutkan dan perbedaan pasang surut yang besar. Pada tempat
tersebut para nelayan sedemikian perlu memperhatikan untuk menghiraukan
mengoperasikan alat tangkap. Terkadang mereka menggunakan trap nets, gill nets
dan peralatan memancing ikan sebagai ganti peralatan jaring seperti jaring
trawl dan purse seine.
Sebaliknya, daerah
penangkapan lepas pantai tidak mempunyai kondisi seperti itu, tapi keadaan
menyedihkan datang dari cuaca yang buruk dan ombak yang tinggi. Para nelayan
juga harus mengatasi kondisi buruk ini dengan efektif menggunakan peralatan
menangkap ikan.
c). Daerah tersebut
harus bertempat di lokasi yang bernilai ekonomis. Ini sangat alamiah di mana
manajemen akan berdiri atau jatuh pada keseimbangan antara jumlah investasi dan
pemasukan. Anggaran dasar yang mencakup pada investasi sebagian besar dibagi
menjadi dua komponen, yakni modal tetap seperti peralatan penangkapan ikan dan
kapal perikanan, dan modal tidak tetap seperti gaji pegawai, konsumsi bahan
bakar dan biaya perbekalan. Para manajer perikanan harus membuat keuntungan
pada setiap operasi. Jika daerah penagkapan tersebut terlalu jauh dari
pelabuhan, itu akan memerlukan bahan bakar yang banyak. Jika usaha perikanan
tersebut benar-benar memiliki harapan yang besar, usaha yang dijalankan mungkin
boleh pergi ke tempat yang lebih jauh. Nelayan yang dalam kasus demikian dapat
memperoleh keuntungan dengan manajemen usaha perikanan. Jika kita dapat membuat
alat untuk meningkatkan efisiensi usaha perikanan seperti menggunakan mesin
perikanan yang lebih efisien, kemudian kita dapat juga memperbesar kapasitas
kita untuk menangkap ikan ke tempat yang lebih jauh.
Daerah penangkapan
ikan juga dikontrol oleh permintaan pasar untuk ikan. Permintaan untuk produk
ikan akan dipengaruhi oleh kapasitas ketersediaan dari tempat tersebut, sebagai
contoh, adalah baru saja dikembangkan sebagai daerah penangkapan ikan. Jadi,
daerah penangkapan ikan selalu memiliki nilai yang relatif, berhubungan dengan
keseimbangan ekonomi, daerah penangkapan ikan lainnya, efisiensi usaha
perikanan dan permintaan ikan di dalam pasar. Begitulah, harus selalu berusaha
menemukan daerah penangkapan ikan yang ekonomis dan efektif dari metode
penangkapan ikan yang dimodernisasi.
Pemilihan Daerah Penangkapan Ikan
Hal
pertama yang harus kita ketahui tentang keberadaan daerah penangkapan ikan
menurut spesis ikan dan dari musim. Pemilihan daerah penangkapan ikan akan
dibahas dengan sesuai pemahaman dari efisiensi, keuntungan dan ekonomi usaha
perikanan. Metode pemilihan akan dibahas sebagai berikut :
a). Asumsi awal
tentang area lingkungan yang cukup sesuai dengan tingkah laku ikan yang
diarahkan dengan menggunakan data riset oseanografi dan meteorologi.
b). Asumsi awal
tentang musim dan daerah penangkapan ikan, dari pengalaman menangkap ikan yang
lampau yang dikumpulkan ke dalam arsip kegiatan penangkapan ikan masa lampau.
c). Pemilihan daerah
penangkapan ikan yang bernilai ekonomis dengan mempertimbangkan dengan seksama
jarak dari pangkalan, kepadatan gerombolan ikan, kondisi meteorologi, dan lain
sebagainya.
Klasifikasi Daerah Penangkapan Ikan
A). Berdasarkan Daerah
Operasinya.
1. Littoral Zone
Fishing Ground
2. Coastal Fishing
Ground
3. High Sea Fishing
Ground
4. Island Waters
Fishing Ground
B). Berdasarkan Alat
dan Metode Penangkapannya
1. Fixed Trap Net
Fishing Ground
2. Lift Net Fishing
Ground
3. Purse Seine Fishing
Ground
4. Trawl Net Fishing
Ground
5. Gill Net Fishing
Ground
6. Angling Fishing
Ground
C). Berdasarkan Jenis
Ikan Target Penangkapan
1. Sardine Fishing
Ground
2. Mackerel Fishing
Ground
3. Bonito Fishing
Ground
4. Tuna Fishing Ground
D). Berdasarkan
Habitat Ikannya.
1. Demersal Fishing
Ground
2. Pelagic Fishing
Ground
3. Shallow Fishing
Ground
E). Berdasarkan
Kedalaman Perairannya.
1. Shallow Sea Fishing
Ground
2. Deep Sea Fishing
Ground
F). Berdasarkan Nama
Perairannya.
1. Cina Selatan Sea
Fishing Ground
2. Banda Sea Fishing
Ground
3. Samudera Sea
Fishing Ground
4. Arafura Sea Fishing
Ground
G). Berdasarkan Letak
Perairannya.
1. Laut Fishing Ground
2. Sungai Fishing
Ground
3. Danau Fishing
Ground
4. Rawa Fishing Ground
Pustaka :
http://pondok-munzir.blogspot.com/search/label/Artikel%20Perikanan,
© 2004 Alfa Nelwan
Posted: 27 November 2004 Makalah Pribadi Falsafah Sains (PPS 702)
alfanelwan@yahoo.com.
Dan Daerah Penangkapan Ikan oleh Ir. Robert M.H. Nasution, MM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar